RAJA AMPAT -TRIBUNNEWS.PRESS, Pemda Raja Ampat, melalui Sekda Raja Ampat,Yusuf Salim gerak cepat lakukan rapat bersama dalam rangka Menyiasati persoalan internal yang dimuat dalam tulisan spanduk yang dipadang terkesan tidak beretika di depan rumah sakit.
tak hanya sekda, namun melibatkan pihak dinas kesehatan, kepala BKPSDM , Direktur Rumah sakit, dan semua Nakes yang bekerja di lingkungan rumah sakit tersebut.
Substansi pertemuan itu berakibat berawal pada oknum – oknum nakes yang memasang spanduk yang bermuatan tulisan “Tutup Pelayanan RSUD Raja Ampat.
Yang mana sebelumnya oknum- oknum nakes,memasang spanduk di dinding rumah sakit,menghadap ke jalan raya utama,dengan memuat” 6 poin yakni 1.keterbatasan obat alat dan kesehatan
2 . Transfusi darah
3. Ketidak kesesuaian pembayaran hak pegawai.
4.Belum dibayarkan insentif Dokter Spesialis,dan dokter umum, dan kontrak maupun PNS nakes ,dan non nakes.
5.Belum dibayarkan Uang dokter IGD. 6.Belum dibayarkan Uang BPJS umum dan BPJS Covid 19.
Usai pertemuan,sekretaris Daerah (Sekda) Yusuf Salim, kepada media di halaman rumah sakit.Pada Jumat, 2 Agustus 2024, pukul 20. 37 menit.
Pihaknya mengatakan bahwa persoalan itu, merupakan komunikasi yang tersumbat antara pihak oknum- oknum nakes, dan pihak manajemen rumah sakit setempat.
Katanya “mungkin ada komunikasi diantara petugas rumah sakit,dan pihak manajemen rumah sakit yang tersumbat,”Jelas Sekda.
Sehingga menyebabkan marah’ dan sengaja mereka lakukan itu, dengan harapan mendapatkan perhatian bodoh – bodoh,namun itu sangat disesalkan. Tuturnya.
Lanjut ,kalau hanya komunikasi yang tidak nyambung, ya,tentunya harus ada komunikasi kepada pimpinan,jangan ambil sepihak lalu mengorbankan teman -teman lainnya.