Cuaca saat puncak haji 2024 diprediksi bisa mencapai 48 derajat celsius. Team Leader Tibi Tours, Jay Nurjaman, mengatakan kondisi cuaca panas membuat jemaah calon haji harus memiliki persiapan yang matang.
“Yang harus kita lakukan adalah fisik kita harus prima, dengan makan yang cukup, gizi yang cukup, istirahat yang cukup, manajemen waktu yang cukup. Jangan sampai kita begadang, waktu kita tersia-sia hingga akhirnya kita pas waktunya Wukuf, di muzdalifah dan di mina, kita sudah lelah atau bahkan sakit karena kita forsir di awal-awal. Karenanya manajemen waktu itu penting,” ucap Jay Nurjaman.
Sementara dr. Ridwan Rasyid, dokter pendamping Tibi Tours, mengatakan salah satu kendala yang bisa terjadi terhadap jemaah haji adalah terkena heat stroke.
“Jadi kalau wukuf itu utamanya memang harus fit jemaahnya. Kemudian untuk jemaah yang sudah fit pun harus menjaga kesehatan, nomor satu itu memang karena cuacanya tidak mendukung, cuacanya terlalu panas, biasanya itu harus minum.”
“Jadi harus cukup sekali konsumsi air, jangan lupa juga bawa air. Jangan lupa menggunakan, skin care istilahnya, yang bisa menjaga kelembapan baik di bibir, kulit dan lain-lain. Karena yang paling kita takutkan dari sebelum-sebelumnya adalah heat stroke,” ujar Ridwan.
(har/ugo)
[Laporan Redaksi]