RAJA AMPAT – TRIBUNNEWS.PRESS, Anggota DPRK Raja Ampat menyisiasati persoalan internal yang terjadi di RSUD Waisai Raja Ampat pada 2 Jumat lalu.
yang mana membentangkan spanduk di luar IGD, bertujuan untuk pemblokiran Pelayanan.
Namun,tepat pada Senin 5 Agustus 2024. Atas nama lembaga DPRK Raja Ampat melalui Anggota DPRK Komisi III ,Ketua Zainudin dan ,Islawati Sabale,S.IP memimpin Rapat Dengar Pendapat( RDP) dari awal sampai akhir,aman, dan terkendali.
Rapat tersebut dilaksanakan di kantor DPR Baru beralamat di area lokbon jalan Lantamal.Dapat hadir Ketua komisi 1 Taufik Sarasa ST, anggota Yardin, Benoni Saleo,Meri Burdam, Moh Said,pihak Pemda Direktur RSUD,Kepala Dinas Kesehatan.Kepala BJPS kesehatan.
Melalui Rapat tersebut,ketua Komisi III Zainudin,tegaskan pada semua harus buka suara dalam rangka menyelesaikan persoalan tersebut.
Pada kesempatan yang sama Ketua komisi berikan ruang kepada Pihak Dokter menyampaikan tuntutan dan sekaligus klarifikasi persoalan.
Diantaranya, Dokter Laura ,dan dokter Desi,paparkan sejumlah poin yang menjadi alasan penting terkait 6 poin yang tertuang dalam spanduk tersebut.
Adapun,6 poin menjadi acuan dan substansi itu tangggapi oleh kesemua DPR yang melakukan Rapat Dengar Pendapat.
Salah satunya,Islawati Sabale,katanya poin yang disampaikan Nakes kedua dokter tersebut ,kami akan cacat dan membahas itu lebih baik kedepan .
Islawati Sabale,kerap disapa Wati, sangat apresiasi untuk semua Dokter dan termasuk,Direktur yang mana beberapa waktu lalu melakukan transfusi darah untuk kepentingan masyarakat Raja ampat.ucap Wati.