Berdasarkan profil penghasilan dan pengeluaran orang tua calon mahasiswa baru ini pula, UGM menghadirkan kemudahan proses pembayaran IPI dan memberikan UKT pendidikan unggul bersubsidi 25 persen, 50 persen, 75 persen hingga subsidi 100 persen.
“UGM tetap mempertahankan UKT subsidi 100 persen sebagai bentuk inklusivitas. Inklusivitas memang nyata di UGM. Mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi masih bisa tetap kuliah,” katanya.
Andi memastikan, UGM menerapkan IPI hanya kepada calon mahasiswa baru yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul. Kampus tak membebankan IPI untuk mahasiswa baru yang masuk melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri yang masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Hempri Suyatna, menambahkan pihaknya juga menyediakan beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga yang mengalami keterbatasan ekonomi.
Selain itu, Ditmawa bersama Fakultas dan Sekolah juga melakukan verifikasi data calon mahasiswa untuk mendapat subsidi UKT. Pada tahun 2023 lalu tercatat 6.061 mahasiswa memperoleh bantuan UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi.
“Ada yang mendapat subsidi 75 persen, 50 persen, 25 persen, hingga 100 persen,” urainya.
(kum/wis)
[Laporan Redaksi]